|
|
| Kompas, Selasa, 29 November 2005 | Meningkatnya Pemohon BLT di Cianjur Tidak Masuk Akal | Cianjur, Kompas - Pemohon bantuan langsung tunai susulan untuk masyarakat miskin di Kabupaten Cianjur mencapai 212.188 keluarga. Padahal, penerima BLT tahap pertama hanya sebanyak 179.939 keluarga. Jika dibandingkan dengan penerima bantuan langsung tunai (BLT) tahap pertama, pemohon BLT susulan itu meningkat 118 persen. Dengan asumsi satu keluarga terdiri dari empat orang, jumlah pemohon BLT baru dan penerima BLT lama mencapai 1.568.508 jiwa. |
|
| Pikiran Rakyat, Rabu, 16 Nopember 2005 | Arahkan BLT Bagi Kegiatan Produktif | BANDUNG, (PR).- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengharapkan pemerintah pusat mendengar aspirasi berbagai kalangan di daerah, terkait dengan penyaluran dana bantuan langsung tunai (BLT) yang menuai persoalan sosial di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Jabar. Pemprov berharap, pemerintah daerah dilibatkan secara intensif dalam pelaksanaannya. Selain itu, orientasi penyaluran dana tersebut harus diubah dari paradigma konsumtif menjadi kegiatan yang bermakna produktif dan membangkitkan aktivitas ekonomi masyarakat. |
|
| Kedaulatan Rakyat, Tuesday, 15 November 2005, Yogyakarta | TIM VERIFIKASI BELUM TERBENTUK; BPS Tak Yakin Pendataan Ulang Tepat Waktu | YOGYA (KR) - Belum terbentuknya tim verifikasi keluarga miskin penerima bantuan langsung tunai (BLT), membuat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta tidak yakin proses verifikasi bisa berjalan sesuai batas waktu yang ditentukan, sampai 23 November 2005 mendatang. Padahal tugas dari tim verifikasi ini adalah menyeleksi kembali pengaduan yang masuk. “Meski hingga batas akhir pengiriman data nanti tim verifikasi belum terbentuk, namun kami akan terus melakukan proses verifikasi tersebut. Uverifikasi ini bisa segera terbentuk agar proses verifikasi tidak berlarut-larut dan bisa selesai tepat waktu,” tandas Kepala BPS Kota Yogya, Ariana Yulianti kepada KR, Senin (14/11) di kantornya. |
| |
| |